Kamis, 07 Januari 2016

SAGA

Saga (Adenanthera pavonina L.) dari Famili Leguminosae merupakan tanaman asli dari India yang sudah beradaptasi lama dengan iklim di Indonesia.    A. pavonina  atau yang dikenal dengan nama saga pohon hidup dengan baik di tempat-tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari secara langsung, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi pada ketinggian 1-600 m dpl  (Heyne, 1987).  


Pohon  A. pavonina  memiliki manfaat yang serbaguna karena hampir semua bagian tanaman dapat digunakan dan bernilai ekonomis.  Batang pohon A. pavonina  dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan serta mebel.  Selain itu,  dengan nilai energi (6.628 cal/g) yang dihasilkannya, maka kayu  A. pavonina sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai kayu bakar dan bahan pembuatan arang (Kurniaty et al., 2011). 

Komposisi nutrisi  (protein, lemak dan karbohidrat) biji  A. pavonina relatif tinggi yang hampir sama dengan kacang kedelai.   Penilaian terhadap kandungan protein  menunjukkan kualitas yang baik, dengan asam amino esensial relatif lengkap dan menunjukkan konsentrasi tinggi (Oey et al.,1981 dalam Adimunca, 1988).   Biji A. pavonina memiliki komposisi asam lemak tidak jenuh (82,24 %) yang lebih tinggi dari asam lemak jenuh (17,76 %) (Lembaha Kimia Nasional, 1983). Dengan kandungan asam lemak tersebut, biji saga pohon berpotensi sebagai sumber energi terbarukan (biodisel).   Timnas Pengembangan BBN (2008) menyatakan bahwa saga memiliki potensi yang cukup menjanjikan sebagai biodiesel diantaranya karena daging biji yang mengandung 14-28 %  minyak lemak yang tergolong Non Pangan.  Selain berpotensi sebagai biodiesel, minyak dari biji A. pavonina sangat baik untuk mengobati penyakit dalam, kudis, luka-luka, pembuatan lilin, industri batik, dan bahan membuat sabun (Kurniaty et al., 2011).  
Berdasarkan kemanfaatan dari tanaman A. pavonina tersebut, maka perlu adanya pengembangan melalui kegiatan penanaman khususnya pada daerah-daerah yang membutuhkan bahan bakar untuk pengembangan industri  atau daerah-daerah  yang menghadapi keterbatasan dalam pasokan bahan bakar untuk kegiatan rumah tangga.  Pengembangan saga pohon sebagai sumber energi memerlukan pemahaman yang komprehensif dari teknik budidaya, teknik produksi, hingga teknik pemanfaatnnya. Untuk mendukung penyediaan informasi tentang teknik pengadaan bibit dan teknik produksi buah saga, maka diperlukan pemahaman tentang potensi dan kendala produksi benih saga antara lain tahapan-tahapan  perkembangan organ reproduktif, dan periode  waktu yang dibutuhkan dari setiap tahapan perkembangan tersebut,  serta tingkat keberhasilan reproduksinya.  Pemahaman tentang keberhasilan reproduksi dari saga diperlukan dalam menentukan strategi tentang jumlah pohon, keragaman genetik dan kerapatan pohon yang diperlukan dalam rangka pengembangan tanaman A. pavonina,  sebagai penghasil benih atau sebagai penghasil biji dengan kualitas dan kuantitas yang optimal. Keberhasilan reproduksi dapat diprediksi dengan mengetahui proses pembungaan seperti musim, waktu, periode dan juga intensitas dari pembungaan dan pembuahan suatu jenis (House, 1977). 

Daftar Pustaka
Adimunca, C.  1988.  Keadaan Fisiologis Hati Tikus Putih Strain LMR yang Diberi Ransum Biji Saga Pohon (Adenanthera pavonina Linn). Jurnal Cermin Dunia Kedokteran Volume 51 : 20 – 24.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.
House, S. 1977.  Reproductive Biology of Eucalypts. In : Eucalypts Ecology, eds Williams, J.E dan J.C.Z. Woinarski, Cambridge University Press. Cambridge.  30 -50 pp.
Kurniaty, R., A.A. Pramono., K.P. Putri dan R.U. Sianturi. 2011. Laporan Hasil Penelitian Program Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa Kementerian Riset dan Teknologi Tahun 2011 (unpublish).
Lembaga Kimia Nasional.  1983.  Hasil Analisis Asam Lemak dari Minyak Biji Saga Pohon. Lembaga Kimia Nasional. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.  Bandung.  
Timnas Pengembangan Bahan Bakar Minyak nabati.  2008.  Bahan Bakar Nabati, Bahan Bakar Alternatif dari Tumbuhan Sebagai Pengganti Minyak Bumi dan Gas.   Penebar Swadaya.  Jakarta. Pp. 164

 
.
(Oleh Kurniawati Purwaka Putri dan Agus Astho Pramono)

Tulisan ini merupakan ringkasan dari bagian artikel berjudul:”Perkembangan bunga buah dan keberhasilan reprodukai jenis saga (Adenanthera pavvonina L.).

Baca artikel selengkapnya di http://www.seedtechs.net/2016/01/fenologi-saga.html

0 komentar:

Posting Komentar

Coba isi lagi